Jakarta – Istanbul: Dari Pesona Sejarah ke Romansa Cappadocia #Part1


Perjalanan panjang ini kami mulai dari Jakarta, di Bandara Soekarno-Hatta. Ada rasa haru sekaligus antusias saat kami melangkah masuk ke pesawat Turkish Airlines. Membayangkan akan berada di negeri dua benua, Turki, membuat waktu 11 jam penerbangan terasa singkat. Sepanjang perjalanan, kami saling berbincang tentang rencana tempat-tempat yang ingin dikunjungi, sambil sesekali tersenyum membayangkan momen-momen indah yang akan kami jalani berdua.

Hari-Hari di Istanbul

Sesampainya di Istanbul, kami memilih untuk memulai perjalanan dengan santai. Tidak langsung ke landmark besar, tetapi justru menikmati suasana sekitar hotel. Kadang, keindahan sebuah kota bisa terasa dari hal-hal kecil yang sederhana.

Desc : Saya berfoto di rel Metro Istanbul

Pagi itu, saya dan istri berjalan menyusuri jalan kecil yang ramai oleh aktivitas warga. Kami singgah sebentar ke sebuah mini market lokal. Rak-rak dipenuhi biskuit, cokelat, hingga minuman khas Turki. Istri saya memilih beberapa camilan untuk bekal, sementara saya mencoba sebotol ayran dingin yang rasanya unik dan menyegarkan.

Desc : Istri lagi liat2 buah sama cek harga :D

Tak jauh dari sana, perhatian kami tertuju pada sebuah kios buah segar. Warna-warni buah delima, jeruk, dan anggur tersusun rapi. Penjualnya ramah, bahkan menawarkan kami jus delima yang baru diperas di tempat. Rasanya segar sekali, apalagi diminum sambil berdiri berdua di trotoar kecil Istanbul. Momen sederhana, tapi justru itulah yang membuat kami merasa benar-benar dekat dengan kehidupan lokal.

Menyusuri Grand Bazaar

Setelah puas menjelajahi area sekitar hotel, kami melangkah menuju Grand Bazaar, salah satu pasar tertua dan terbesar di dunia. Begitu masuk, kami disambut lorong-lorong penuh lampu mozaik, karpet berwarna-warni, dan suara pedagang yang menawarkan barang dagangan.

Desc : Pintu Selatan Grand Bazaar

Desc : Suasana di dalam Grand Bazaar

Selain berbelanja, kami mencoba berbagai makanan khas Turki. Dari lokum (Turkish delight) yang manis, baklava dengan lapisan pistachio yang legit, hingga kebab hangat yang membuat perut kenyang. Sambil tertawa, kami saling menyuapi—momen sederhana yang akan selalu kami kenang dari hari pertama di Istanbul.

Desc : Saya dan Istri sedang menunggu makanan datang

Desc : Saya lupa nama makanannya apa, tapi enak :D

Hari pertama kami di Istanbul bukan hanya tentang belanja atau wisata, melainkan tentang meresapi kehidupan kota—dari mini market kecil, kios buah segar, hingga hiruk pikuk Grand Bazaar. Semua terasa istimewa karena kami menjalaninya berdua.

Catatan :
Sebetulnya masih banyak tempat2 yang saya dan istri datangi di hari pertama, lanjut part 2 ya :D
Jakarta – Istanbul: Dari Pesona Sejarah ke Romansa Cappadocia #Part1 Jakarta – Istanbul: Dari Pesona Sejarah ke Romansa Cappadocia #Part1 Reviewed by Jian on September 05, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.